Teman-temanku yang berbahagia...
Tidak ada yang menyejukan hati
selain tutur kata yang baik. Tidak ada yang mengindahkan pandangan selain
perilaku yang sopan, dan tidak ada keberhasilan dari sebuah jiwa yang bersih
selain daripada akhlak yang mulia. Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taghabun
ayat 3:
“Dia menciptakan langit dan bumi
dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu lalu memperbagus rupamu, dan
kepada-Nyalah tempat kembali”
Kita tercipta atas kehendak seni
Allah SWT. Dia memperindah bentuk kita dengan memberi alis mata, hidung, bibir,
dan anggota tubuh lainnya. Namun terkadang masih banyak diantara kita yang
justru tidak merawat anugerah terindah dari-Nya atau bahkan menentang
takdir-Nya dengan mengeluh dan merubah wujud ciptaan-Nya. Padahal Allah tidak
pernah menilai seorang hamba-Nya atas dasar fisik yang bagus. Baik hitam putih
warna kulitnya, pesek mancung hidungnya, tinggi pendek tubuhnya, miskin kaya
hartanya, presiden rakyat biasa jabatannya, atau laki-laki dan perempuan
kodratnya. Semua sama yang membedakan hanya ketaqwaan. Karena Inna akramakum ‘indallahi atqookum.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah orang bertaqwa di
sisi Allah. Kata akramakum termasuk ke dalam isim tafdhil yang artinya paling
mulia. Oleh karena itu betapa tinggi derajatnya ketika seseorang memiliki
ketakwaan.
Ketakwaan berasal dari keimanan yang
kuat. Keimanan yang kuat akan terimplementasikan melalui akhlak yang mulia.
Akhlak mulia yang sudah biasa terbentuk akan melahirkan kepribadian yang sagat
baik. Akhlak adalah sikap atau moral yang dimiliki oleh setiap manusia. Nabi
Muhammad bersabda: “sebaik-baiknya kamu yaitu yang paling baik keadaan
akhlaknya”. (HR Bukhari-Muslim)
Sabda Nabi tersebut menjadi ukuran
penting dalam memiliki akhlak yang baik. Contohlah manusia sepanjang sejarah
Nabi Muhammad. Untuk apa gerangan beliau diutus? Yaitu menyempurnakan akhlak
mulia. Segala tindakannya begitu nyaman karena akhlak mulia yang beliau
terapkan dalam kehidupannya. Manusia memiliki akhlak mulia akan lebih Allah
pandang tinggi derajatnya ketimbang manusia yang berakhlak buruk. Akan sia-sia
semua harta, ilmu, dan jabatan apabila tidak diiringi dengan akhlak mulia. Lalu
bagaimana cara memiliki akhlak yang mulia?
1. Karena kita
telah beriman kepada Allah, maka pertahankan keimanan yang kita milki dengan
selalu mengingat Allah. Hal tersebut bisa denga cara membiasakan diri memulai
hari dengan doa dari bangun tidur sampai hendak tidur kembali. Contoh kecil doa
yang memperbagus akhlak seperti doa ketika bercermin, terkadang kita lupa.
Padahal dari bercermin kita bisa melihat keagungan Allah Yang Maha Sempurna.
2. Senantiasa
membersihkan tubuh, tempat tinggal, dan lingkungan sekitar kita. Karena itu
semua akan mendukung hidup kita untuk berperilaku baik.
3. Bergaulah dengan
lingkungan yang baik. Kalau kita termasuk orang yang plin-plan dan mudah
terhasud maka memiliki lingkungan yang baik akan senantiasa mengingatkan kita
kembali kepada kebaikan. Lingkungan yang biasa bertutur kata dan berperilaku
yang sopan akan membuat kita segan untuk berperilaku sembarangan, sehingga kita
terbiasa berperilaku sopan. Seperti teori psikologi behaviourisme , dimana ada
stimulus akan menghasilkan respon. Begitupun pola pembiasaan berperilaku baik
maka akan berdampak bereperilaku baik kepada kita.
4. Junjunglah
tinggi akhlak mulia dan tempatkanlah Allah di tempat yang teratas dalam
kehidupan.
5. Perbanyak
senyum. Karena senyum ibadah kecil yang berdampak besar.
Banyaknya kasus kriminal da tingginya
angka kejahatan di Indonesia sekali lagi karena akhlak mulia yang belum
tertanam dalam diri. Semoga kita termasuk hamba yang disayang oleh Allah karena
akhlak mulia sehingga surga begitu dekat dengan kita. Dan jauhkalah kita dari
perbuatan-perbuatan buruk yang dekat dengan neraka.
Siapa yang ingin disayang Allah?
Marilah kita bersama perbagus akhlak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar