Selasa, 04 Juni 2013

Berakhlakul Kariimah


   Teman-temanku yang berbahagia...
            Tidak ada yang menyejukan hati selain tutur kata yang baik. Tidak ada yang mengindahkan pandangan selain perilaku yang sopan, dan tidak ada keberhasilan dari sebuah jiwa yang bersih selain daripada akhlak yang mulia. Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taghabun ayat 3:
            “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu lalu memperbagus rupamu, dan kepada-Nyalah tempat kembali”
            Kita tercipta atas kehendak seni Allah SWT. Dia memperindah bentuk kita dengan memberi alis mata, hidung, bibir, dan anggota tubuh lainnya. Namun terkadang masih banyak diantara kita yang justru tidak merawat anugerah terindah dari-Nya atau bahkan menentang takdir-Nya dengan mengeluh dan merubah wujud ciptaan-Nya. Padahal Allah tidak pernah menilai seorang hamba-Nya atas dasar fisik yang bagus. Baik hitam putih warna kulitnya, pesek mancung hidungnya, tinggi pendek tubuhnya, miskin kaya hartanya, presiden rakyat biasa jabatannya, atau laki-laki dan perempuan kodratnya. Semua sama yang membedakan hanya ketaqwaan.  Karena Inna akramakum ‘indallahi atqookum. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah orang bertaqwa di sisi Allah. Kata akramakum termasuk ke dalam isim tafdhil yang artinya paling mulia. Oleh karena itu betapa tinggi derajatnya ketika seseorang memiliki ketakwaan.
            Ketakwaan berasal dari keimanan yang kuat. Keimanan yang kuat akan terimplementasikan melalui akhlak yang mulia. Akhlak mulia yang sudah biasa terbentuk akan melahirkan kepribadian yang sagat baik. Akhlak adalah sikap atau moral yang dimiliki oleh setiap manusia. Nabi Muhammad bersabda: “sebaik-baiknya kamu yaitu yang paling baik keadaan akhlaknya”. (HR Bukhari-Muslim)
            Sabda Nabi tersebut menjadi ukuran penting dalam memiliki akhlak yang baik. Contohlah manusia sepanjang sejarah Nabi Muhammad. Untuk apa gerangan beliau diutus? Yaitu menyempurnakan akhlak mulia. Segala tindakannya begitu nyaman karena akhlak mulia yang beliau terapkan dalam kehidupannya. Manusia memiliki akhlak mulia akan lebih Allah pandang tinggi derajatnya ketimbang manusia yang berakhlak buruk. Akan sia-sia semua harta, ilmu, dan jabatan apabila tidak diiringi dengan akhlak mulia. Lalu bagaimana cara memiliki akhlak yang mulia?
1.      Karena kita telah beriman kepada Allah, maka pertahankan keimanan yang kita milki dengan selalu mengingat Allah. Hal tersebut bisa denga cara membiasakan diri memulai hari dengan doa dari bangun tidur sampai hendak tidur kembali. Contoh kecil doa yang memperbagus akhlak seperti doa ketika bercermin, terkadang kita lupa. Padahal dari bercermin kita bisa melihat keagungan Allah Yang Maha Sempurna.
2.      Senantiasa membersihkan tubuh, tempat tinggal, dan lingkungan sekitar kita. Karena itu semua akan mendukung hidup kita untuk berperilaku baik.
3.      Bergaulah dengan lingkungan yang baik. Kalau kita termasuk orang yang plin-plan dan mudah terhasud maka memiliki lingkungan yang baik akan senantiasa mengingatkan kita kembali kepada kebaikan. Lingkungan yang biasa bertutur kata dan berperilaku yang sopan akan membuat kita segan untuk berperilaku sembarangan, sehingga kita terbiasa berperilaku sopan. Seperti teori psikologi behaviourisme , dimana ada stimulus akan menghasilkan respon. Begitupun pola pembiasaan berperilaku baik maka akan berdampak bereperilaku baik kepada kita.
4.      Junjunglah tinggi akhlak mulia dan tempatkanlah Allah di tempat yang teratas dalam kehidupan.
5.      Perbanyak senyum. Karena senyum ibadah kecil yang berdampak besar.
Banyaknya kasus kriminal da tingginya angka kejahatan di Indonesia sekali lagi karena akhlak mulia yang belum tertanam dalam diri. Semoga kita termasuk hamba yang disayang oleh Allah karena akhlak mulia sehingga surga begitu dekat dengan kita. Dan jauhkalah kita dari perbuatan-perbuatan buruk yang dekat dengan neraka.
Siapa yang ingin disayang Allah? Marilah kita bersama perbagus akhlak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar