Selasa, 22 Oktober 2013

Rangkuman Terapi Kelompok

Pendahuluan
A. Apa sih Terapi Kelompok
Kerja bersama kelompok untuk memperbaiki emosi dan perilaku yang lebih menekankan pada perasaan, pengalaman, emosi terkoreksi, dan hubungan antar anggota. Terapi Kelompok biasanya dipimpin oleh seorang terapis (terapis berhadapan dengan kelompok).
B. Ketentuan Terapi Kelompok 
1. Permasalahan sama
2. Beranggotakan 5-10 orang
3. Anggota yang berhadapan dalam kelompok tersebut sejenis
C. Keterbatasan Terapi Kelompok
1. Tidak semua orang cocok dalam kelompok
2. Peran terapis menyebar atau tidak fokus pada satu individu

Pembahasan

Pertemuan 1
A. Transpersonal Therapy
Model terapi kelompok dengan cara mengungkapkan hal yang penting dalam hidup
B. Cara-cara Transpersonal Therapy]
1. Mengucapkan salam (menggunakan kata saudara atau family)
2. Doa bersama (bisa dengan cara berpegangan tangan)
3. Memberi nama kelompok (sesuatu hal yang memotivasi, misalnya: strong, faith, honest, happy)
Ada beberap tipe terapi yang bisa dilakukan pada Transpersonal Therapy, diantaranya adalah:
1. Membuat narasi dengan cara menghipnotis klien
Misalnya: kawan-kawan marilah kita menutup mata dan terbang bersama-sama ke langit lalu bayangkan betapa tingginya posisi kita. mari sejenak kita membuka mata melihat ke bawah dan lihatlah betapa kecilnya orang-orang yang berada di bawah, sama sekali semuanya terlihat sama... dan seterusnya. buatlah narasi yang dapat dideskripsikan dengan mudah oleh klien.
2. Refleksi warna
Misalnya: berilah satu warna pada setiap klien. Ajaklah klien untuk mendefiniskan warna dengan kehidupan nyata. Contoh kecil seorang klien diberi warna merah bisa saja ia mendefiniskan merah dengan keberanian yang biasa ia lakukan ketika mencuri. Hal ini memancing pengalaman klien di masa dahulu. Setelah itu berilah klien tersebut saran dari anggota kelompok lain untuk here-now-after.
3. Refleksi  simbol
Misalnya: ajak klien untuk memilih salah satu benda yang ada di ruangan terapi. suruhlah ia untuk menyimbolkan benda tersebut dengan sesuatu, kemudian dibuat dalam bentuk kalimat, dan terakhir buatlah suatu komitmen dari sesuatu tersebut. contoh kecil: "aku suka whiteboard di depan kelas terlihat suci" - "orang yang selalu suci akan disayangi oleh Tuhan" - "mulai saat ini saya akan rajin mandi dan membersihkan kamar agar disayang Tuhan"
3. Unsent letter
Unsent letter secara bahasa memiliki arti surat yang tidak dikirim. Surat ini berisi peristiwa di masa lalu yang masih belum bisa dilupakan dan dimaafkan. Teknik  Unsent Letter mula-mula dibimbing oleh seorang terapis yang membentuk sebuah lingkaran menjadi satu kelompok. Dalam lingkaran tersebut terdiri dari beberapa anggota. Pada teknik awal terapis akan memberikan sebuah kertas kosong kepada setiap anggota kelompok. Selanjutnya anggota kelompok akan diinstruksikan untuk menuliskan peristiwa di masa lampau yang masih tersimpan, belum bisa dimaafkan dan belum bisa menerima kejadian yang dialami.
Selesai menuliskan isi luapan dalam hati, seluruh anggota kelompok memberikan kertas tadi kepada terapis. Terapis akan melakukan pengocokan kertas dan membagikannya kembali kepada anggota kelompok dengan syarat tidak boleh ada seorang pun yang mengetahui pemilik surat tersebut. Jikalau surat yang dibagikan adalah milik dirinya sendiri berpura-puralah untuk tidak mengetahui dan mengatakannya. Hal ini diharapkan dapat mengurangi rasa malu dan menghindari cemoohan dari anggota kelompok yang lain.
Surat selesei dibagikan kemudian terapis menginstruksikan kepada anggota kelompok untuk membacakan isi surat dengan cara bergilir. Dari pengutaraan isi surat, anggota kelompok yang lain berhak untuk berkomentar dan memberikan saran kepada penulis surat tersembunyi.
4. Refleksi personal (lebih kepada pengandaian sifat)
5. Pictures of us (pengandain sebuah gambar)
Misalnya: suruhlah anggota setiap kelompok mengutarakan cita-cita mereka melalui gambar. permulaan mengucapkan salam, kemudian presentasikan gambar yang telah dibuat oleh masing-masing anggota dari kelompok yang menjadi satu cerita, koreksi, dan buat kata-kata yang mengartikan gambar dari tiap-tiap kelompok untuk dijadikan komitmen.

Pertemuan 2

A. Masalah dalam Intrapersonal klien
1. Cara berpikir atau persepsi yang bermasalah
2. kekayaan emosi rendah
3. Intolerant discomfort
4. Social deviance : penyimpangan sosial yang berbeda dengan banyak orang
B. Masalah dalam Interpersonal klien
1. Hambatan psikologis (hendaya)
2. Sulit mengkomunikasikan perasaan secara lugas (sweeping on the carpet)
3. Blaming situasion (menyalahkan orang lain)

Pekerja sosial adalah suatu pekerjaan yang menggunakan hati. salah satunya adalah terapi kelompok yang menekankan pada perasaan yang dialami oleh klien. lalu bagaimana caranya agar pekerja sosial dapat diterima dalam kelompok??

1. to be empathy: warm person, active listening than speaking. cara empati dengan advance empathy (if, jika saya dalam posisi seperti itu kayanya saya bakalan bunuh diri tapi anda benar-benar luar biasa masih mampu bertahan hidup) dan primary empathy.
2. Verbal: gunakan ucapan motivasi (coba diulang sampai tiga kali), supporting, emotional correctional (seandainya.... tetapi kamu...) sebagai alternatif problem solving.
C. Tahapan terapi kelompok
confrant - way out - confirmation - direction - scream out loud

Pertemuan 3

A. Para Perintis dan Pengembang Therapeutic Therapy
1. Dr Thomas Forrest Main (1911-1990)
2. Dr Maxwell Jones (1907-1990
3. Dr Wilmer was one of the pioneers of group therapy in North America
4. Dennie Briggs
5. Dr Neville Yeomans (1928-2000)

B. Therapeutic Community 

Sebuah pelayanan rehabilitasi dan habilitation
Seseorang yang tidak berfungsi sosial, tidak bisa membedakan antara kebutuhan (needs) dan prioritas (priority) termasuk dalam kategori Bad Time Management. Adapun ciri-cirinya diantaranya adalah:
1. can't be bothered (acuh tak acuh)
2. procastinate (suka menunda-nunda kerjaan)
3. not punctual (tidak tepat waktu)
4. easy way out (mencari jalan yang mudah)
5. wood work (diam di tempat): no responsible, low motivation, and no commitment

Orang dengan ciri-ciri di atas perlu group therapy yang mengembalikan ia kepada Pola Hidup Bersih dan Sehat, normative life, dan right living. Group therapy dilakukan dengan cara rehabilitation baik secara medis maupun sosial. Khususnya secara sosial bisa dimulai melalui proses engagement hingga ke terminasi. Bentuk-bentuknya dengan cara bimbingan sosial, bimbingan okupasi, bimbingan vocational, bimbingan mental, psikologis, dan life skills.


Pertemuan 4

Sementara bisa lihat dicatatan saya mengenai Learning Experience

Pertemuan 5

A. Group Leadership
Moralis Sheafor : adanya rasa terlindungi dan dicintai-mencintai (tough love) cinta yang penting bukan yang melenakan.
Komitmen profesi ada pada kode etik sedangkan organisasi menyesuaikan dengan budaya
Aserif adalah perilaku tegas dan menutup orang lain untuk berperilaku buruk terhadap kita
spare feeling is spare peart: rasa tidak enak akan membunuhmu.
Ada tiga komponen yang harus dimiliki seorang terapis
1. Knowladge: iks, psikologi dan humaniora
2. Skills: saling mencintai, konseling emphatic, respect
3. attitudes
B. Intimacy Relationship
Tahapan dalam menjalin hubungan yaitu:
1. Stranggers: tidak mudah percaya
2. Friend: adanya do dan don't
3. Close friend: adanya ekspektasi dan komitmen
4. Relationship: adanya pernyataan like, dislike, commitment, expectation, vission, mission, dan set plan
5. Couple: sex is premmited
 C. Side of client harus dapat dirubah ke Conseloror side's:
Desire/sex vs Love
Needs vs Priority
Symphatic vs Compasion
Enemy vs Friends
Vulgar words vs Wisdom words

Pertemuan 6

Sementara bisa lihat dicatatan saya

Pertemuan 7

A. Model-model Terapi Kelompok
1. Psikoducation
model terapi dengan membenturkan (persepsi dan kenyataan)
Parloff (1968)
a) Intrapersonalist: individu centered therapy dengan pendekatan psikonalitik terapinya bersifat otosugesti, fokus untuk membangkitkan semangat yang ada pada diri individu
b) Transactionalist: fokus pada hubungan interpersonal antar anggota kelompok (kohesivitas)
c) Integralist: menekankan pada proses kelompok
2. Encounter Group
Suatu pertemuan yang diikuti oleh  seluruh residen untuk mengungkapkan perasaan kesal, marah, emosi, terhadap residen lain dengan cara yang lebih sopan.
Terapi kelompok ini untuk orang normal. Berfungsi untuk mendorong keterbukaan, kejujuran, interpersonal feedback, konfrontasi, dan ekspresi emosi.
Ecounter group ada tiga macam:
a. individual therapy (emotional focused therapy)
b. couple therapy (emotional focus couple therapy)
c. group therapy
Rule encounter
1. Open mind, Heart, dan Follow Direction
Setiap anggota kelompok disarankan untuk membuka pikiran, hati, dan mengikuti setiap petunjuk yang diinstruksikan oleh terapis.
2. Giving Feedback
Memberikan masukan dan saran pada proses encounter group diperbolehkan tetapi dengan cara yang sopan dan bergilir.
3. No Racism (sara)
Setiap saran dan komentar yang dilontarkan tidak boleh mengandung hal-hal yang berbau sara. Karena ini akan memancing masalah yang baru.
4. No Vulgar Word
Tidak memakai bahasa yang kasar atau tidak sopan pun dilarang dipakai ketika proses encounter group. Selain dapat menimbulkan masalah baru juga mengakibatkan terjadinya hal-hal yang menyinggung perasaan.
5. Level up and Big Hug


Setiap akan memberikan komentar dan saran terlebuh dahulu harus seorang residan mengacungkan tangan, agar terciptanya ketertiban dan kenyaman. Setelah encounter group beres, disarankkan para anggota kelompok untuk saling berpelukan sebagai tanda kasih sayang dan memaafkan.
Steps
1. writing slip - one slip one issue
2. drop slip -giving slip in to the box
3. making encounter maps
4. do encounter
a. konfirmasi
b. konfrontasi
c. shoot: blast, sorkostik, dan putching up
d. elaborasi
e. giving feed back direction
f. demand
5. level up and hug
3. Therapy Group / Sensitivity Training
terapi untuk meningkatkan sesnsitivitas setiap anggota
a. Marathon group (accelerated interaction)
- pertemuan kelompok dilakukan secara kontinyu 24-28 jam
- semua hal harus dilakukan bersama
tidak boleh mengasingkan diri atau membentuk sub kelompok sendiri
b. Node Marathon = tanpa busana

Pertemuan ke 8

A. Static Group
Adalah konseling kelompok (tetap) dimana kelompok tersebut terbentuk atas hasil binaan melalui assesment dan menanamkan pola trust environment. kelompok tersebut bersifat santai. Untuk penentuan anggota kelompok harus memperhatikan karakteristik dari masalah (sama). Biasanya tidak boleh ada orang asing yang masuk ke dalam kelompok tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tugas dari konselor hanya memfasilitasi dan memoderatori. Klien sendirilah yang menjadi konselor dan klien.
1. Definisi operasional
a)  konseling kelompok terdiri dari 5-8 orang
b)  satu konselor dengan 5-8 orang kliennya dalam sesi konseling
c)  tujuan: Follow issue klien
1) isu terpendam (yang tidak mau diceritakan)
2) seputar masalah/ guilth/ perilaku/ emosi/ coping
masalah yang muncul bisa berasal dari masalah keluarga seperti masalah adik-kakak (cybling revolve) perlu adanya self acceptend therapy, bisa juga masalah dengan grandma-grandpa (abuse power), atau bahkan masalah relationship (pacaran) seperti gampang tersinggung.
3) angan-angan, ciat-cita, harapan
4) sexual issue, drugs issue, relationship, job
2. Format: Circle (tidak di kurasi)
3 Metode Teknik
a) sharing
b) giving feedback/ motivation/ direction
c) elaborasi: menyimpulkan dan menambahkan saran
d) psikoedukasi
4. Rules
a) terapis membuka kelompok dengan berdoa selanjutnya menjelaskan maksud dan tujuan
b) open issue volunteer bisa ditunjuk atau searah jarum jam
c) klien utarakan issue
d) terapis minta setiap anggota
- konfrontasi: menanyakan kejadian seputar 5 w+1 H
- konfirmasi: tanyakan seberat apa masalah tersebut, mengganggu, menjadi beban atau biasa saja
- giving feedback dengan memberi motivasi  dan petunjuk
- refleksi klien dengan memberi nasihat
-terapis memberikan elaborasi dan edukasi

Pertemuan ke 9

Personal Addressed Group Evaluation (P.A.G.E)
A. Definisi
Adalah sebuah grup terapi yang bertujuan untuk menilai sisi positif dan sisi negatif klien (attitude-values0. Agar klien yang bersangkutan dapat meningkatkan yang positif dan menurunkan yang negatif. Lakukan terapi ini ditempat yang nyaman dan tertutup. Memiliki kelemahan tidak menyertakan daftar dosa.
B. Format
Circle
Bentuk P.A.G.E : volauntary (ingin dibimbing) atau choosen (dipilih)
C. Tahapan
1. Terapis memberikan motivasi (kita serupa - berkeadilan - menghormati perbedaan - berkualitas) tujuannya untuk membentuk kekompakan kelompok. selanjutnya hand in hand yaitu menyalurkan energi positif dan kemudian berdoa
2. Terapis meminta salah satu klien untuk menjelaskan makna P.A.G.E
3. Terapis menawarkan dipilih atau sukarela untuk subjek (individu yang akan dinilai)
4. Subjek self expose: sisi positif dan negatif diutarakan
5. bergiliran klien-klien lain menambahkan komitmen. sisi positif dan sisi negatif yang diaddressed
6. Terapis meminta observer membacakan hasil P.A.G.E atas nama subjek
7. Terapis menyatkan hal yang harus ditingkatkan atau diturunkan. Taking commitment dan Responsible and Consequences (pembelajaran)
8. Beralih ke subjek lain dan seterusnya
9. Level up dan Big hug
10. Doa















2 komentar: